VOL 8 | MARET 2023
VOL 8 | MARET 2023
Sebagai kelompok think tank (wadah pemikir) dan advokasi kebijakan di bidang ocean governance yang independen, IOJI selalu berusaha memanfaatkan berbagai event/agenda global penting untuk kami hadiri. Ajang berkumpul dan berdiskusi bagi para pemangku kepentingan laut dunia terlalu berharga untuk dilewatkan. Inilah sebagian sorotan pada Maret yang dapat kami laporkan kepada Anda, Friends of IOJI yang setia.
Maka, awal bulan ini, IOJI mengirim tiga orang perwakilan ke perhelatan konferensi internasional laut Our Ocean Conference atau OOC 2023 yang berlangsung pada 2-3 Maret 2023 di Panama. Konferensi ini mengangkat topik penting yang berkontribusi pada ikhtiar mewujudkan tata kelola kebijakan dan pembangunan kelautan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam forum strategis seperti ini kami diundang atau mengundang tokoh-tokoh nasional, regional dan internasional yang memiliki rekam jejak berkualitas dan reputasi baik karena selalu menjaga integritas.
Selain OOC, agenda lain yang IOJI tak akan absen adalah United Nations Ocean Conference (UNOC). Di UNOC Lisbon 2022 lalu, IOJI menyelenggarakan dua side event yang menarik banyak peserta. Sedangkan di OOC Panama 2023 ini, bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga World Economic Forum, IOJI menjadi co-host sebuah side event bertajuk “Scaling Up Blue Carbon Actions Through Partnership” — selengkapnya dapat dibaca di rubrik Sorotan.
Saya sendiri tidak hadir ke OOC Panama 2023 untuk memberikan kesempatan kepada generasi kepemimpinan IOJI yang lebih muda dan peneliti belia. Mereka adalah Fadilla Octaviani, Stephanie Juwana dan Harish Makarim. Ketiganya merupakan generasi milenial yang mumpuni dari aspek keilmuan dan memenuhi keterwakilan/kesetaraan gender. Mereka sengaja dikirim untuk menambah jam terbang, membangun jejaring internasional, sekaligus menyelam lebih dalam di dunia persilatan kelautan.
Dari Panama di Amerika selatan, mereka terbang ke pantai barat Amerika utara untuk melanjutkan perjalanan bertemu dengan berbagai mitra strategis. Mereka mengemban misi untuk berbagi kemajuan program IOJI demi mendukung kebijakan dan praktik kelautan dan perikanan berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia.
Di kampus Universitas Stanford, mereka diundang bicara di forum diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh Stanford Center for Oceans Solutions dan Stanford Center for Human Rights and International Justice. Diskusi berjudul “Toward Socially and Environmentally Sustainable Oceans” ini juga menjadi ajang pertemuan tatap muka pertama kali bagi tim IOJI dan tim di dua pusat kajian di Stanford tersebut setelah bekerja sama secara jarak jauh selama pandemi. Kami memang ada program kemitraan untuk mengatasi permasalahan kerawanan kerja para pelaut perikanan di kapal asing. Kami berkolaborasi untuk mengakhiri perbudakan modern dalam rantai pasok ikan dengan membuka akses ke keadilan di laut (access to justice and human rights at sea), mencegah dan menangkal penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (Illegal, Unreported and Unregulated Fishing), dan dengan menyusun rencana pengelolaan demi mengembalikan stok ikan supaya berkelanjutan.
Salam lestari berkeadilan,
Mas Achmad Santosa
SOROTAN
Co-founders IOJI Stephanie Juwana dan Fadilla Octaviani memaparkan presentasi di Stanford University, California, Amerika Serikat.
Kolaborasi IOJI dan Stanford University untuk Mengentaskan Perbudakan di Laut
Setelah berkolaborasi selama nyaris tiga tahun, dua co-founder IOJI akhirnya bertemu dengan rekan-rekan peneliti Stanford Center for Human Rights and International Justice dan Stanford Center for Ocean Solutions (COS). Kolaborasi diharapkan dapat mengentaskan perbudakan modern di tengah laut.
Tangkapan layar dari laman Jakarta Post yang memuat opini Mas Achmad Santosa dan Karenina Lasrindy.
(Opini) Memetakan Peta Jalan Penguatan Governance Karbon Biru
Oleh Mas Achmad Santosa dan Karenina Lasrindy
Di bawah kepemimpinan Indonesia, pertemuan G20 di Bali pada tahun silam turut mengadopsi Deklarasi Pemimpin G20 Bali (G20 Bali Leaders’ Declaration).
Lokakarya “Championing Environmental Crime Reporting in Indonesia, 2021-2023” di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat pada 20 Maret 2023.
Cerita para Jurnalis Investigasi Kejahatan Lingkungan Hidup di Wilayah Perairan dan Pesisir Indonesia
Enam jurnalis dinyatakan sebagai champion peliputan investigasi terkait kejahatan lingkungan hidup. Bekerja di wilayah “abu-abu”, seorang di antaranya mesti menyamar demi memperoleh data dan bukti akurat.
Tangkapan layar dari laman Jakarta Post yang memuat opini Gabriella Gianova dan Andreas Aditya Salim
(Opini) BBNJ: Mengapa Penting Bagi Indonesia?
Oleh Gabriella Gianova dan Andreas Aditya Salim
“The ship has reached the shore,” presiden konferensi, Rena Lee, mengumumkan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, pada 5 Maret. Pernyataannya menandai hari bersejarah bagi negara anggota Konvensi PBB tentang Hukum Laut karena naskah perjanjian tentang Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Keanekaragaman Hayati Laut di Luar Yurisdiksi Nasional (“Perjanjian BBNJ”) selesai dibahas setelah negosiasi yang memakan waktu bertahun-tahun.
Co-founder IOJI, Stephanie Juwana turut menjadi pemapar dalam diskusi terkait ekonomi biru yang adil dan transparan di Indonesia, 21 Maret 2023.
Dialog Transparency International akan Ekonomi Biru yang Adil dan Transparan
Co-founder IOJI, Stephanie Juwana menyimpulkan empat hal yang mesti diperhatikan dalam pengembangan ekonomi biru. Mulai dari aspek keadilan hingga transparansi.
AGENDA
Pertemuan dengan kepala PPATK, 3 Maret 2023
Our Ocean Conference 2023, 7 Maret 2023
Pertemuan dengan Duta Besar Norway, 15 Maret 2023
Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, 16 Maret 2023
ASEAN Workshop on the Development of ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers in Crisis Situation and ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers in Fishing Vessels, Nusa Dua, Bali, 13-17 Maret 2023
Diskusi dengan Presiden TAF di Jakarta, 20 Maret 2023
Focus Group Discussion: Penyusunan Indeks Pembangunan Hukum Kemaritiman, 21 Maret 2023
Safari Progress Update Pra Rapat Anggota Perkumpulan Tahunan IOJI. Sesi perdana dengan Josi Khatarina dan Laode Syarif di Kantor Kemitraan, 24 Maret 2022
Penyampaian Masukan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan dan Pengelolaan Mangrove, 28 Maret 2023
Diskusi dengan James Cook University, Australia. 29 Maret 2023
Nonton bareng dan diskusi film “Angin Timur”, 29 Maret 2023
Safari Pra-RAT dengan Todung Mulya Lubis, Anggota Perkumpulan IOJI, di kantor Firma Hukum LSM Jakarta, 29 Maret 2023
Webinar BBNJ, 30 Maret 2023
Rapat Pleno IOJI, 31 Maret 2023
IOJI DALAM BERITA
RESENSI BUKU
Judul : Blue Justice: Small-scale Fisheries
in a Sustainable Ocean Economy (kumpulan tulisan)
Penyunting : Svein Jentoft, Ratana Chuenpagdee,
Alicia Bugeja Said, Moenieba Isaacs
Tahun terbit : 2022
Penerbit : MARE Research and Springer
Resensi oleh : Harish Makarim
Keadilan Biru (blue justice) muncul sebagai kontra narasi terhadap janji dan komitmen terhadap ekonomi biru (blue economy) dan pertumbuhan biru (blue economy). Blue justice menggeser keharusan untuk selalu mencapai angka pertumbuhan yang positif menjadi penguatan peran sentral pelaku perikanan skala kecil, serta terciptanya keadilan sosial dalam pembangunan laut berkelanjutan.