28 July 2023

Memaknai Hari Laut Sedunia: Saatnya Anak Muda Peduli Laut

Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992.

Konsepnya merupakan perayaan dunia akan koneksi manusia dan laut, sekaligus meningkatkan kesadaran akan peran penting laut dan bagaimana kita dapat melindunginya.

Tahun ini Hari Laut Sedunia mengambil tema “Planet Ocean: Tides are Changing”. Melalui tema tersebut, PBB secara khusus mengajak masyarakat dunia untuk saling terhubung dan bekerja sama dalam tata kelola laut yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Salim menjadi narasumber podcast Detik Pagi. Bertajuk “Anak Muda Peduli Laut”, podcast membahas manfaat laut dan bagaimana kita dapat bersama-sama menjaganya.

Menurut Stephanie dan Andreas, anak muda perlu mengedukasi diri dengan isu-isu kelautan dan perikanan yang sangat luas, supaya bisa turut mendorong dan mengawal kebijakan di sektor kelautan dan perikanan. Alasan paling sederhananya adalah, isu dan kebijakan kelautan dan perikanan menyangkut hajat hidup orang banyak.

Stephanie secara khusus mendorong anak muda lebih peduli pada isu ekonomi biru (blue economy)

“Selama ini isu kelautan semacam polusi plastik sudah cukup populer. Sementara narasi blue economy belum banyak mendapat perhatian anak muda. Padahal, kebijakan blue economy juga perlu dikawal untuk memastikan aspek keadilan atau blue justice tetap diperhatikan,” kata Stephanie.

ia menilai blue economy tak seharusnya didefinisikan secara sempit, hanya “berfokus pada peningkatan manfaat ekonominya saja.” Ketika hanya berpusat pada cara-cara untuk memperkuat manfaat ekonomi, kata Stephanie kemudian, “agenda yang dikedepankan cuma peningkatan eksploitasi.”

Padahal, “upaya perlindungan melalui konservasi juga dapat menghasilkan nilai ekonomi tinggi jangka panjang.”

Sementara itu, Andreas mengungkapkan bagaimana IOJI turut berperan serta dalam advokasi kebijakan untuk mengawal penguatan pengawasan di perairan sekitar pulau-pulau kecil dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

Melalui deteksi dan analisis keamanan maritim, IOJI berusaha terlibat sekaligus mendukung upaya pemerintah menangani ancaman Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. 

“Advokasi keamanan maritim IOJI tak sekadar soal intrusi kapal asing di perairan kita. Lebih dari itu, penguatan keamanan maritim yang berujung pada ekonomi berkelanjutan, serta memastikan tak terjadi konflik antarnelayan,” kata Andreas.

IOJI akan terus melaporkan hasil deteksi ancaman keamanan maritim secara berkala. IOJI juga akan tetap memfasilitasi diskusi kelautan, demi terwujudnya pelindungan yang efektif, pemanfaatan yang berkelanjutan dan kesejahteraan yang berkeadilan.

Simak podcast selengkapnya di: https://youtu.be/sUbCCQNQ4UM

Share: